Sekali lagi, FIFA membatalkan rencana mereka untuk menunda Piala Dunia 2022 di Qatar dan mengubah jadwalnya dari bulan Januari ke November.
Sumber Kicker mengatakan bahwa, ada kemungkinan jadwal pertandingan Piala Dunia akan diubah menjadi lebih awal agar bisa diadakan pada musim dingin. Berita ini muncul setelah presiden FIFA, Sepp Blatter mengungkapkan bahwa suhu di Gulf dapat mencapai 50° pada musim panas.
Kritik berdatangan setelah rencana perubahan tersebut diberitakan. Salah satunya adalah dari anggota eksekutif FIFA, Theo Zwanziger yang mengatakan bahwa perubahan tersebut adalah kesalahan yang mencolok. Zwanziger juga menambahkan bahwa perubahan tersebut dapat memberikan pengaruh buruk pada persatuan sepakbola Jerman.
Richard Scudamore, kepala eksekutif Premier League juga mendukung pernyataan Zwanziger, dengan mengatakan bahwa hal tersebut dapat mempengaruhi semua liga domestik di seluruh Eropa.
Dampak Atas Rencana Perubahan Tersebut
Rencana perubahan tersebut dinilai dapat mempengaruhi jadwal pertandingan di Eropa.
Sebagian besar liga memiliki masa istirahat pada musim dingin, dan mengadakan ajang sepakbola bergengsi ini pada musim dingin berarti akan membutuhkan banyak penyesuaian jadwal dalam tim-tim yang akan berpartisipasi. Ini juga berarti waktu persiapan mereka akan menjadi lebih singkat. Misalnya untuk Liga Primer Inggris, dibutuhkan setidaknya 6 minggu untuk mengatur pemainnya dan membentuk tim nasional.
Rencana perubahan tersebut juga akan berdampak pada kehadiran penonton dalam pertandingan. Suhu yang dingin akan menjadi alasan sebagian besar penonton yang enggan untuk hadir.
Ditambah lagi, dengan rencana perubahan ini, Piala Dunia akan diadakan pada saat yang bersamaan dengan acara olahraga populer lainnya, seperti Australian Open, Basketball, Ice Hockey, dan lain-lain.
Zwanziger menekankan bahwa keputusan tersebut harus dibatalkan bila memang merupakan suatu kesalahan, dan lebih baik tidak menimbulkan masalah bagi pihak-pihak yang bersangkutan.
No comments:
Post a Comment