Sudah 27 tahun berlalu sejak Argentina memenangkan Piala Dunia, dan belum ada satupun pemain berbakat mereka yang mampu mengulangi kemenangan pada 13th FIFA World Cup tersebut.
Eks pemain tim nasional Argentina yang sekarang menjadi kepala pelatih, Diego Maradona menjadi topik pembicaraan ketika ia menjadi kapten La Albiceleste pada turnamen Meksiko tahun 1986. Awalnya, penunjukan Maradona menjadi kapten menjadi kontroversi, karena dinilai menjadi pilihan yang tidak cerdas saat ia dipilih untuk menggantikan Daniel Passarella. Namun Maradona berhasil membalikkan kontroversi tersebut ketika ia membawa tim Argentina menjadi juara FIFA, sekaligus meraih penghargaan “Golden Ball” sebagai pemain terbaik dalam turnamen tersebut. Pujian atas gol “Hand of God” dan “Goal of the Century” merupakan hal yang melekat pada dirinya sejak timnya meraih kemenangan tersebut dan selama perjalanan karirnya.
Seperti saat ia ditunjuk sebagai kapten, pelatih Carlos Bilardo juga mendapatkan respon negatif dari pendukung Argentina ketika ia mengganti Cesar Luis Menotti dengan Maradona. Cesar Luis Menotti sangat dicintai oleh pendukungnya karena karismanya dan bakatnya dalam gaya permainan menyerang. Sementara Bilardo lebih memilih gaya permainan yang lebih praktis dan lebih ke sisi pertahanan. Dengan keputusannya untuk merekrut Maradona ke dalam timnya, ia harus menerima amukan dari pendukung Argentina, bahkan sebelum pertandingan dimulai.
Pertandingan Argentina pada babak perempat final saat berhadapan dengan Inggris di Falklands War memberikan pengaruh besar dalam sejarah sepakbola Argentina. Maradona menyumbangkan golnya untuk memenangkan timnya dengan skor 2-1, namun kedua gol tersebut dicetaknya dengan cara yang berbeda. Gol pertama dicetak melalui handball yang tidak dikenakan sanksi (dikenal dengan “Hand of God”) dan gol keduanya dicetak dengan menggiring bola sejauh 60 meter dan melewati 5 pemain Inggris dan kipernya (Goal of the Century).
Kini Argentina telah mempersiapkan dirinya untuk bermain dalam Piala Dunia 2014 di negara tetangganya, Brazil. Meskipun sebagian besar orang memfokuskan perhatiannya pada La Roja dan Selecao, La Albicelest berharap mereka dapat bermain cemerlang seperti pada masa Maradona-Bilardo.
No comments:
Post a Comment